Ahmad Mufti Salim Terima Saran dan Kritik, Dalam Gelaran Acara Stand Up Comedy Metro Bahagia

By Redaksi Agu 18, 2020 ##kotametro

Kota Metro – Dalam gelaran acara Stand Up Comedy Metro Bahagia dengan tema “Merdeka untuk Bahagia” dalam rangka memperingati HUT RI ke-75, di Rumah Aspirasi Metro Bahagia, Bakal Calon Wali Kota Metro Ahmad Mufti Salim, tampak menggunakan jaket bomber berbahan kain lurik dalam menanggapi masukkan serta kritikan yang tertuju kepadanya, Selasa (18/08/2020) malam.

Di berbagai medium sosialisasi Ahmad Mufti Salim dalam pencalonannya sebagai Wali Kota Metro, dirinya memang terlihat berpose menggunakan pakaian lurik.

Menurut pembawa acara, Hasyim dan Intan, selepas mencari tahu, motif lurik yang berwujud garis-garis melambangkan kesederhanaan. Lalu, lurik berasal dari istilah “rik” yang berarti garis.

“Mari kita doakan Mas Mufti Salim bahwa melalui kain lurik yang melambangkan kesederhaan, bakal menjadikan Mas Mufti sebagai pribadi yang sederhana. Sedangkan corak garis kain lurik yang lurus, bermakna agar kehidupan sehari-hari dan dalam kepemimpinan beliau tetap lurus, aamiin” tutur Hasyim dan Intan bersamaan.

Menariknya, pada sesi Mas Mufti Salim mendengarkan pesan, harapan dan kritikan dari peserta acara, terdapat Mahasiswa dari salah satu kampus di Metro mengungkapan harapannya mengenai agar kelak ketika Allah takdirkan Mas Mufti Salim sebagai Wali Kota tidak alergi dengan demonstran.

“Kami mohon pada kesempatan ini, ketika Mas Mufti telah bertugas sebagai Walikota Metro tidak alergi dengan mahasiswa yang berdemonstrasi,” harap Benny.

Menanggapi hal tersebut, Ahmad Mufti Salim menceritakan mengenai perannya sebagai Anggota DPRD Lampung, dimana dirinya seringkali menjadi orang yang pertama dicari oleh Bagian Aspirasi Humas Protokol DPRD Lampung ketika ada masyarakat atau mahasiswa berunjuk rasa ke kantor DPRD.

“Izinkan saya menceritakan bahwa jika ada masyarakat atau mahasiswa berdemonstrasi ke kantor DPRD, seringkali saya yang pertama dicari oleh Bagian Aspirasi Humas Protokol untuk menerima massa demonstrasi,” ungkap bakal calon wali kota yang pernah nyantri di Ponpes Krapyak Yogyakarta itu.

Selain itu menurut dia, jika kelak dia bersama Saleh Chandra menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota, kemudian terdapat unjuk rasa yang menyasar pemerintahannya, Ahmad Mufti Salim berkhusnudzon bahwa masyarakat dan mahasiswa menginginkan dia dan Saleh Chandra tetap berada dalam kebaikan membahagiakan 172 ribu warga Metro tanpa terkecuali. (R/Mt/Wh/Wp)