Cileungsi, Kabupaten Bogor – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur mengatakan, pandemi virus Corona (COVID) adalah bukti kelemahan manusia, maka untuk menyelesaikannya, manusia harus kembali kepada syariat Allah yang telah mengatur kehidupan alam ini dan memberi petunjuk kepada manusia.
“Dalam menyelesaikan masalah virus Corona yang sedang terjadi di dunia terutama di negeri Indonesia, maka tidak ada jalan lain kecuali manusia meminta petunjuk dan pertolongan Allah karena hanya Allah lah yang mampu menyelesaikan masalah ini,” ucap Imaam Yakhsyallah dalam Seminar virtual Dampak COVID-19 terhadap Lingkungan Politik-Keamanan dan Sosial-Ekonomi, di Gedung Muhyiddin Hamidi, Cileungsi, Bogor, Ahad (10/05/2020).
“Hidayah dan pertolongan Allah akan diberikan kepada orang yang sungguh-sungguh mencarinya serta menyadari kelemahan dirinya karena yang dimiliki manuisa berupa indera dan akal manusia sangat terbatas,” kata Imaam Yakhsyallah.
“Hidayah adalah petunjuk yang diberikan Allah ke dalam hati manusia secara halus,” kata Imaam Yakhsyallah yang sekaligus membuka seminar tersebut.
Jenis hidayah ada empat; tobiiyah (fitrah/insting), hawasiyah (indrawi), akliyah (akal) dan diniyah (agama). “Nah untuk nemdapatkan petunjuk dan pertolongan Allah, maka manusia harus menggunakan indera, akal dan hati.
“Orang yang merugi adalah punya mata, tetapi tidak mampu melihat kebenaran ayat Allah, punya telinga tapi tidak mendengar ayat-ayat Allah, dan punya akal dan hati, tetapi tidak menghayati dan mendalami kekuasaan Allah,” tegasnya.
Para pembicara dalam seminar virtual tersebut adalah, Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur, Pemred Republika Irfan Junaidi, Praktisi Lingkungan Hidup Dr. Niel Makinuddin, dan wartawan LKBN Antara, Asep Fathurrahman. Seminar tersebut di adakan oleh Covid Crisis Center (3C) Jama’ah Muslimin (Hizbullah) yang di ketuai KH. Abdul Malik Bustamin Utje. (R/Fa/Mina)