Jakarta – Bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui program Jakarta Care Line. Diluncurkan pada Sabtu (2/5), di Menara 165, Jakarta. Ini bentuk nyata dari sinergi ACT dan Pemprov DKI Jakarta yang dijalin sebelumnya dalam gerakan Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB).
Selama pandemi Covid-19, Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meredam dampak sosial ekonomi dari wabah tersebut. Demikian keterangan yang diterima MINA.
Jakarta Care Line merupakan layanan pengadaan pangan gratis berbasis teknologi sebagai solusi untuk pemenuhan kebutuhan pangan, utamanya beras, bagi warga DKI Jakarta yang ekonominya terdampak pandemi Covid-19.
Peluncuran ini dihadiri langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin dan Presiden ACT Ibnu Khajar.
Anies menyatakan, kolaborasi ini adalah sebuah inovasi dalam kolaborasi di bidang sosial di tengah pandemi yang menyebabkan penurunan kegiatan ekonomi.
“Hari ini Jakarta sedang mengalami masalah besar karena kegiatan ekonomi diturunkan. Karena itu kita memberikan bantuan sosial yang terus dilakukan secara berkala. Di Jakarta terdapat 3,5-3,6 juta kepala keluarga, terdapat 1,2 juta KK yang masuk daftar mereka yang membutuhkan. Namun, kondisi saat ini, yang mulanya mereka tidak terdata berpenghasilan rendah, sekarang jumlahnya yang memerlukan bantuan semakin meningkat,” ungkapnya.
Ia berharap bahwa masyarakat dapat bersama-sama mendukung program ini. Karena Jakarta Care Line adalah sebuah terobosan yang diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk seluruh Indonesia, dalam menghadapi kebutuhan pangan selama terjadinya pandemi ini.
“Kami mengajak bagi seluruh masyarakat Jakarta untuk memberikan sesuatu kepada sebagian (warga) yang sangat membutuhkan melalui program ini. Ini kegiatan mulia yang harus didukung, harus dibesarkan dan masyarakat harus ikut mendukung juga,” imbuh Anies.
ACT melibatkan ojek daring sebagai kurir paket pangan. Sistem selama 24 jam. Hal ini karena kebutuhan pangan di masyarakat semakin masif. Tentunya perlu ada layanan publik dengan kecepatan dan efisiensi dalam pengelolaannya.
“Hingga saat ini, 98,4% dari total target pendistribusian bantuan beras telah disampaikan kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.
Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin menyatakan program Jakarta Care Line distimulasi oleh kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB).
“Saat ini Jakarta Care Line tidak hanya melayani warga Jakarta, namun juga akan melayani daerah sekitarnya seperti Depok, Bekasi, dan lainnya. Semoga program ini bisa menjadi program di daerah lain seperti Surabaya Care Line, Bandung Care Line. Semoga program kolaborasi ini dapat menjadi gerakan sosial lainnya. Seperti saat ini kita menyaksikan dan merasakan bahwa tidak hanya permasalahan kesehatan, namun juga ekonomi masyarakat. Dengan pelarangan mudik, maka kami membayangkan akan semakin banyak warga yang memerlukan bantuan selama pandemi ini,” ungkap Ahyudin.
Selain terbuka untuk siapa saja yang membutuhkan bantuan pangan, publik juga bisa menelepon untuk merekomendasikan warga sekitarnya yang membutuhkan melalui nomor bebas pulsa 0800-1165-228. (R/Jk/Tn/MINA)