Kota Metro – Walikota Metro Achmad Pairin meminta langsung Dokter spesialis Paru RSUD A.Yani agar hadir saat Rakor dan menerangkan mengenai permasalahan Hoaks Corona yang merebak di Kota Metro belakangan ini, di Aula Pemerintah Kota Metro, Kamis (05/03/2020).
dr. Andreas Infianto menjelaskan tentang Covid-19 atau yang lebih dikenal dengan corona, yakni virus yang berasal dari hewan ke hewan seperti (unta, ular, kucing, kelelawar, musang) kini dari manusia ke manusia. Berawal sejak 31 Desember 2019 pneumonia mulai merebak hingga 06 Maret 2020. Di China angka penderita mulai menurun, akan tetapi di luar China justru meningkat.
“Pada Oktober lalu, Brunei Darussalam, Indonesia dan Arab Saudi merupakan negara yang belum terinfeksi covid-19 dikarenakan virus takut dengan cuaca panas iklim tropis. Usia rentan kemungkinan terjangkit adalah 48 tahun yang memiliki riwayat diabetes, jantung serta struk dengan angka kematian 2%. Perlu diketahui, virus ini hanya menyerang dua organ tubuh yakni saluran nafas dan pencernaan, dan hanya mampu bertahan 4-5 jam saja diluar tubuh. Apabila merasakan demam, batuk, pegal linu, nafas sesak, diare, dan sakit kepala maka segera untuk memeriksakan diri atau berjemur dibawah sinar matahari langsung untuk membuat virus tersebut pergi dari tubuh kita,” tandasnya.
dr. Andreas menanggapi pernyataan Walikota Metro mengenai hoaks penggunaan masker. “Sebenarnya, masker diperuntukan untuk yang sakit atau terinfeksi, hanya saja disarankan untuk menggunakan masker apabila berada di tempat ramai. Kabar gembira, pemerintah sudah memaklumat bagi penimbun masker dan melonjakkan harga jual, akan ditindak pidana, sehingga dalam waktu dekat harga akan kembali normal. Adapun cara efektif untuk menangkal berbagai macam penyakit adalah berwudhu pada air mengalir dan sholat 5 waktu,” tuturnya.
Sementara Pairin meminta kepada masyarakat untuk tidak terlalu takut dengan corona karena angka kematian dalam persentase lebih sedikit dibanding penyakit TBC yang sudah ada sejak dulu.
Sekda Kota Metro A.Nasir menegaskan mengenai virus yang menjadi momok bagi masyarakat. “Kita tidak perlu terlalu khawatir karena virus ini akan bermutasi, dan akan ada virus berikutnya, untuk itu biasakan hidup bersih, apabila muslim berwudhulah dengan benar, untuk agama lain lakukan sesuai anjuran agama masing-masing, serta banyaklah berolahraga dan keluar di bawah sinar matahari, konsumsi disinfektan seperti sirih dan gambir. (R/kmf)