Lampung Barat – Dinas Sosial Kabupaten Lampung Barat (Lambar) mengelar rapat koordinasi Program Keluarga Harapan (PKH) Tingkat Kabupaten di GSG Ratu Piekulun RSUAD Alimuddin Umar. Rakor tersebut dibuka oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Ismet Inoni mewakili Bupati. Hadir dalam rakor tersebut Kadis Sosial Edy Yusuf, Ketua PPKH Ferry Istanto, Korkab PKH Arsyah, Camat, serta 68 SDM PKH se-Lampung Barat.
Dalam sambutannya, Bupati berpesan agar seluruh stakeholder yang terlibat dalam implementasi PKH dapat memberikan pelayanan terbaik kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH di Lambar, khususnya bagi Pendamping Sosial PKH yang menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan program di tingkat paling bawah, pungkas Ismet.
Lebih lanjut, Kadis Sosial Lambar Edy Yusuf menjelaskan bahwa saat ini jumlah penerima PKH se-Lampung Barat pada tahap 2 tahun 2020 berjumlah 15.886 KPM yang tersebar di 15 kecamatan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 87 KPM telah menyatakan mundur atau Graduasi Berdikari Sejahtera. Ini menandakan bahwa implementasi PKH telah menunjukan hasil positif. Kedepan kita dorong terus, pungkasnya.
Sementara, Korwil PKH Provinsi Lampung 2 Slamet Riyadi selaku narasumber mensosialisasikan kepada peserta rakor terkait perubahan indeks bantuan PKH, kebijakan PKH, target KPM Graduasi Berdikari Sejahtera, Inovasi PKH serta bisnis proses PKH lainnya.
“Berdasarkan SK Dirjen Linjamsos Kemensos RI Nomor 02/3/BS.02.01/2020 tentang Indeks dan Faktor Penimbang Bansos PKH tahun 2020 terdapat perubahan indeks dari sebelumnya. Dimana bantuan tetap tahun ini tidak ada. Sedangkan indeks lainnya seperti bantuan komponen Ibu hamil (bumil) dan anak usia 0 – 6 tahun menjadi 3 juta pertahun”, papar Slamet.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, bantuan komponen anak SD adalah 900 ribu, SMP 1,5 juta, SMA 2 juta dan komponen disabilitas berat serta lansia 70 tahun ke atas 2,4 juta/bulannya. Jumlah bantuan tersebut dibatasi maksimal 4 komponen setiap keluarga penerima PKH. Sehingga tiap KPM menerima bantuan dengan jumlah yang variatif sesuai dengan indeks komponen dalam keluarga tersebut, papar Slamet yang juga inisiator Gerakan Ayo Kuliah Lampung.
Sementara terkait dengan inovasi PKH Lampung tahun 2020, Ia mengajak seluruh stakeholder dan SDM PKH untuk lebih optimal dalam pendampingan kepada KPM PKH agar mempu keluar dari kemiskinan. Salah satu upaya inovasinya adalah Gerakan Ayo Kuliah (GAK) bagi anak KPM PKH berprestasi. Terlebih saat ini Pemerintah Pusat membuka kesempatan bagi anak PKH pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk mendapatkan KIP Kuliah pada 2020. Sebagaimana arahan Dirjen Linjamsos Kemensos RI melalui Koreg dan Korwil PKH secara berjenjang, pungkas Slamet. (Red)