Lampung Tengah – Bupati Lampung Tengah (Lamteng) Loekman Djoyosoemarto membuka Orientasi dalam rangka Peningkatan Kapasitas Pemerintah Kampung di BBC Hotel Bandarjaya, Rabu (26/2/2020). Dalam kegiatan tersebut diikuti sebanyak 168 kepala kampung (Kakam).
Dalam arahannya, Bupati Lamteng meminta kepala kampung untuk dapat mengelola anggaran dana desa (ADD) dan anggaran dana kampung (ADK) dengan baik sesuai aturan yang berlaku. Loekman mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tupoksi, kewajiban, kewenangan, dan larangan Kakam dalam melakukan administrasi pengelolaan ADD dan ADK.
“Pemerintahan kampung adalah ujung tombak pembangunan dan garda terdepan pelayanan masyarakat. Jadi kesejahteraannya perlu diperhatikan. Saya akan naikan honor RT dari 225 ribu menjadi Rp500 ribu. Dan gajih kepala kampung naik jadi Rp3,5 juta,” ujarnya.
Oleh karena itu, bupati mengajak semua elemen masyarakat khususnya pemerintah kampung untuk bersama-sama membangun Lampung Tengah kedepan lebih baik lagi, agar menjadi kabupaten terdepan di Provinsi Lampung. “Kita harus bersatu padu membangun Lamteng dengan niat harus sama. Begitu juga langkah, suara, dan tujuan. Saya gak mau punya Kakam yang ongok-ongok, dan tidak memahami bidang tugas dan batas kewenangannya,” seru bupati.
Loekman menghimbau kepala kampung untuk tidak mengangkat perangkat kampung yang ada hubungan darah. Ia juga meminta Kakam dan aparat kampung untuk melaksanakan tugas dalam koridor toleransi. “Pesan saya Kakam jangan gampang mengganti perangkat kampung. Dibina dahulu. Penggantian aparatur kampung ada dasarnya. Yakni sudah mengundurkan diri, meninggal dunia, dan diberhentikan karena tak memenuhi syarat lagi. Saya sudah kirimkan surat edaran.
Bupati saja enam bulan baru boleh adakan pergeseran. Pergantian aparatur kampung harus ada rekomendasi dari camat karena menyangkut masalah keuangan negara,” ungkapnya.
Selain itu, Bupati mengingatkan kepala kampung agar memberikan modal Kelompok Wanita Tani (KWT) dari ADD, dan membantu warga sakit yang tidak mampu berobat. “KWT sangat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat kampung, jadi tolong dibantu. Dan warga tak mampu atau orang telantar juga dibantu. Ini tugas pemerintah, jangan dibiarkan.
Begitu juga orang gila, meski banyak kiriman dari luar daerah,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Dinas PMK Lamteng Firdaus Rokain menyatakan kegiatan ini tujuannya meningkatkan pemahaman tupoksi, kewajiban, kewenangan, dan larangan Kakam. “Juga mengetahui administrasi pengelolaan dana kampung,” katanya. (*)