Induktif.com, Kota Metro – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro pada daerah pemilihan (Dapil) Metro Utara gelar Reses, guna menyerap aspirasi masyarakat, berlangsung di Aula Kecamatan Metro Utara, Senin (17/02/2020). Dalam menanggapi usulan serta keluhan masyarakat dalam reses tersebut, masing-masing Anggota DPRD menjawabnya dengan lugas dan secara rinci.
Ahmad Kuseini, M.Pd.I, selaku Wakil Ketua II DPRD Kota Metro, menyampaikan makna dari kegiatan reses tersebut.
“Untuk menyampaikan informasi dari DPRD, kemudian menyerap aspirasi, usulan-usulan dari masyarakat, baik Pamong, Pak lurah, tokoh agama, tokoh masyarakat. Sehingga hasil dari reses ini tentunya akan kami bawa ke DPRD, lalu kami bahas untuk mana yang akan diprioritaskan, baik prioritas unggulan, prioritas I, prioritas II dan prioritas III,
Kemudian, dirinya mengharapkan nantinya hasil reses tersebut dapat bersinergi dengan hasil musrenbang yang ada di tingkat kecamatan.
“Mudah-mudahan dapat bersinergi dengan hasil musrenbang yang ada di tingkat kecamatan. Dan kita akan kawal terus, ketika itu memang mendesak akan kita perjuangkan, bahkan kita akan berupaya untuk dapat terealisasi di Tahun 2021,” ujarnya.
Didik Istanto, selaku Anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan, menyatakan anggaran yang telah disiapkan untuk kesehatan di Kota Metro mencapai 20 persen dari APBD.
“Untuk kesehatan dalam anggaran jelas peraturannya, terdapat 20 persen dari APBD. Jadi bohong kalau tidak memenuhi dari 20 persen tersebut,” katanya.
“Kalau masyarakat kita ke rumah sakit, yang mana menggunakan BPJS cuma sampai tiga hari disuruh pulang, itu enggak benar. Karena kalau pasien memang belum layak untuk pulang atau masih sakit, tetap itu menjadi tanggungan rumah sakit,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa tidak ada rumah sakit yang menolak datangnya pasien, baik rumah sakit yang ada di Kota Metro ataupun daerah lain.
“Lalu jika pasien datang kerumah sakit dan pihak rumah sakit tidak boleh menolaknya, walaupun itu di luar Metro, itu tetap tidak boleh,” tegasnya.
Lanjut Anggota DPRD yang biasa dikenal sederhana itu juga mengungkapkan suatu solusi, guna mengatasi pasien yang sangat membutuhkan pertolongan.
“Solusi dari kami sebenarnya, manfaatkan puskesmas yang ada di kecamatan kita masing-masing. Tingkatkan fasilitas, lalu tambahkan dokter dan perawat, juga tingkatkan alat, supaya masyarakat kita tidak perlu ke rumah sakit, kita masih bisa di puskesmas,” harapnya.
Lalu dirinya berpesan kepada seluruh masyarakat Kecamatan Metro Utara yang hadir, untuk tidak pernah bosan hadir dan mengusulkan suatu kebutuhan bersama.
“Kepada Bapak dan Ibu semua, jangan bosan-bosan untuk datang pada kegiatan musrenbang, ataupun reses seperti ini. Karena apa yang telah diusulkan bisa saja hilang. Ayo bersama kita bergotong-royong, jangan bosan terhadap kewajiban kita bersama, sebagai tokoh masyarakat dan sebagai orang yang dituakan di masyarakat,” tutur Didik Istanto.
M. Fermanto, SE, selaku Anggota DPRD Dapil Metro Utara tersebut juga menambahkan, bahwa tidak selalu apa yang diusulkan dapat terealisasi, karena mengingat terbatasnya anggaran di Kota Metro.
“Perlu diketahui bersama, apa saja yang diusulkan tidak selalu diakomodir, karena mengingat juga anggaran kita terbatas. Harapan saya, Pemerintah Kota Metro juga memperjuangkan usulan-usulan dari tahun sebelumnya yang belum direalisasikan, agar di tahun berikutnya dapat dilaksanakan. Jangan sampai saudara-saudara semuanya yang ikut musrenbang dan reses ini, tahu-tahu usulannya hilang begitu saja,” ucapnya.
Iin Dwi Astuti, SE, selaku Anggota DPRD dapil Metro Utara dan juga sebagai Sekretaris Fraksi Golkar juga menyoroti aspirasi masyarakat dalam pembangunan, untuk dapat lebih diperhatikan oleh Pemerintah setempat.
“Terkait pembangunan di Metro Utara, saya lebih menekankan pada aspirasi masyarakat untuk dihimpun serta benar- benar di perhatikan oleh Pemerintah. Mengingat di Metro Utara ini memang membutuhkan pembangunan yang baik,”
Kedepan, Srikandi dari Metro Utara itu juga berharap kepada Pemerintah dengan melalui dinas terkait, agar usulan yang telah menjadi prioritas untuk dapat diperhatikan kualitasnya.
“Oleh karenanya, saya berharap pemerintah melalui OPD terkait dapat lebih memperhatikan usulan pembangunan yang telah menjadi skala prioritas. Jangan sampai, pembangunan skala prioritas yang telah dibangun tidak maksimal kualitasnya,” terang Iin Dwi Astuti. (Red/Richad)