Induktif.com, Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-7 di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, akhir bulan ini. Pada kesempatan itu, seluruh partai politik di DPR akan diundang.
“Semua parpol di Parlemen saat ini, seluruh ketua parpol, semua, jadi tidak dibedakan. Ada sembilan parpol (akan diundang),” kata Ketua Panitia Pengarah KUII ke-7 Muhammad Zaitun Rasmin dalam konferensi pers di Gedung MUI Pusat, Jumat (8/2).
Sembilan partai politik itu antara lain PDIP, Golkar, Gerindra, Nasdem, PKS, PAN, PKB, PPP, dan Demokrat. Selain parpol, seluruh organisasi massa Islam yang berhalauan ahlus sunnah wal jamaah juga semua diundang. Rencananya, yang akan membuka adalah Presiden Jokowi, dan ditutup Wapres Ma’ruf Amin.
Zaitun mengungkapkan, tema utama yang diangkat dalam kongres ini adalah “Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia untuk mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Maju, Adil dan Beradab.”
“Tema ini sebetulnya diharapkan bahwa umat itu jangan menjadi penonton, kita kan sekarang umat lebih banyak menjadi penonton. terutama karena ada ketidakadilan, ada juga ketidakberesan di dalam pengelolaan berbagai bidang, kita tidak menyalahkan. Lebih bagus secara internal umat, mari kita musyawarah lagi,” katanya.
Zaitun mengungkapkan, dalam kongres tersebut akan dibahas bagaimana strategi umat Islam di bidang politik agar umat lebih berperan, khususnya memiliki peran lebih di bidang ekonomi. Sektor ekonomi akan menjadi salah satu dari delapan materi pembahasan yang telah disiapkan.
Menurutnya, di mana-mana kalau hanya dikuasai oleh segelintir orang negara ini tidak akan maju. Pun kalau ada fenomena yang lahiriah. Maju industrinya tapi kemudian ke bawahnya tidak seperti itu sehingga tidak ada keadilan dan kesejahteran dan ini bisa merusak peradaban.
“Peran umat di bidang ekonomi itu yang paling parah, sudah bukan rahasia lagi, kekayaan di negeri ini hanya segelintir orang, ada yang mengatakan 10 persen, sekian persen. Nah ini yang kita mau bahas supaya kalau umat lebih berperan, akan lebih mudah untuk kemajuan negara ini,” ujarnya.
Kongres tersebut akan digelar selama empat hari di Bangka Belitung (Babel). Wilayah itu dipilih lantaran perkembangan signifikan wisata halal di provinsi tersebut. Acara kongres diharapkan dapat mempromosikan wisata halal di Babel sekaligus menyumbang pendapatan negara.
Kongres ke -7 ini rencananya akan dihadiri 700 peserta di antaranya dari pengurus MUI pusat hingga daerah, ormas Islam, perguruan tinggi, pesantren dan pemangku kebijakan lainnya. (Rls/Mina)